Thursday, October 27, 2011

Pelayanan Telematika ( Telematic Service )

Assalammualaikum wr.wb
Selamat malam,pada malam ini penulis berkesempatan untuk membahas tentang Pelayanan Telematika.

Layanan Informasi

Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat menolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya.

Secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.

Komponen
a. Konselor sebagai pelaksana layanan
b. Peserta layanan sebagai sasaran layanan adalah individu yang memerlukan informasi untuk mengatasi permasalahannya dan mengembangkan kehidupannya
c. Informasi sebagai isi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta layanan.

Asas
Layanan informasi sangat menuntut asas kegiatan dari peserta layanan, asas keterbukaan dan kesukarelaan. Asas kerahasiaan diperlukan jika informasi bersifat pribadi.

Pendekatan dan Teknik
Layanan informasi diberikan secara langsung dan terbuka oleh konselor yang disajikan dalam bentuk:
a. Ceramah, Tanya-jawab dan diskusi
b. Menggunakan media informasi
c. Melalui kegiatan khusus seperti hari Karir
d. Mendatangkan Nara Sumber

Layanan ini hendaknya dapat mengaktifkan peserta layanan seperti melalui Studi Kasus tentang suatu materi lalu diminta peserta layanan menganalisis kasus tersebut.

Kegiatan Pendukung
Layanan ini berkaitan dengan aplikasi instrumentasi untuk mengungkapkan apa yang dibutuhkan oleh peserta layanan. Berkaitan juga dengan konferensi kasus dalam memberikan pemahaman demi terselesaikan kasus. Berkaitan dengan kunjungan rumah menyangkut tentang pendapat orangtua dan kondisi kehidupan keluarga bagi peserta layanan (bagi anak atau anggota keluarga lainnya). Dalam Alih tangan kasus, layanan informasi dapat digunakan bagi peserta layanan yang ingn mendalami informasi tertentu yang berkaitan dengan permasalahan yang dialaminya.

Operasionalisasi
a. Perencanaan
Identifikasi kebutuhan informasi terhadap objek layanan, menetapkan materi layanan, menetapakan subyek layanan, menetapkan nara sumber, menentapkan prosedur, perangkat dan media layanan serta menyiapkan kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan
Mengorganisasikan kegiatan layanan, mengaktifkan peseta layanan dan mengoptimalkan penggunaan metode dan media.
c. Evaluasi
Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengaplikasikan instrumen dab mengolah hasil instrument.
d. Analisis hasil evaluasi
Menetapkan norma/standar evaluasi, melakukan analisis dan menafsirkan hasil analisis.
e. Tindak lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut pihak terkait dan melaksanakan rencana tindak lanjut.
f. Pelaporan
Menyusun laporan layanan orientasi, menyempaikan laporan kepada pihak terkait dan mendokumentasikan laporan.

Dalam melaksanakan layanan, seorang konselor hendaknya mampu mengidentifikasi Lima Ranah Penguasaan (LIRAUSA) yang terdiri dari:
1. Wadasruh (wawasan dasar menyeluruh) meliputi: pengertian, tujuan dan manfaat layanan diberikan.
2. Komponen yang berperan pokok dalam layanan
3. Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan
4. Setting atau lokasi dan kondisi yang menyertainya
5. Penilaian dan pelaporan

Layanan Keamanan

Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan. 

Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
Convert Channel
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.

Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
2. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
3. Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
4. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
5. Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.

Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
1. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
2. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
3. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
4. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.

Layanan Context-Aware dan Event Base

Di zaman seperti sekarang ini sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi user untuk mengakses informasi setiap saat kapan pun dan dimana pun mereka berada. Suatu teknologi yang disebut context-aware computing dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan menjadi trend yang penting untuk dikembangkan di masa depan. Dengan adanya context aware maka user tidak perlu harus selalu memberi input yang banyak secara eksplisit untuk membuat komputer menjalankan tugasnya.
Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.

Karakteristik dari user, network, lingkungan itu disebut konteks. Namun informasi konteks sendiri menjadi kompleks dan heterogen sesuai jenis layanan yang akan didukung. Maka context awareness menjadi masalah yang besar dan menarik dalam pengembangan aplikasi, khususnya mobile, beberapa tahun ke depan.
Beberapa bagian yang lebih sederhana dari context awareness telah mulai dibangun. Misalnya LBS: location-based service. Misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu (pom bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda tergantung pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info dari user. Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran dengan ATM yang dimiliki user.

Ada 4 kategori aplikasi context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :
1. Proximate selection.
adalah suatu teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection dengan kata lain tempat dan pilihan.

2. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting suatu kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi satu sama lain nya. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
Contextual Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer lainnya yang berada didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi jika power komputer A melemah.

3. Contextual Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.

4. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.

Layanan Perbaikan Sumber

Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.

Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.

Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :

Dilihat dari bidang ekonomi

Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.

Dilihat dari bidang politik

Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :

1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layanan publik.

Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :

a. Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.

b. Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
http://im-balance.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/

Masyarakat Minangkabau

Assalammualaikum wr.wb
Pada kesempatan kali ini penulis tertarik mengulas tentang masyarakat Minangkabau mulai dari sejarah dan perkembangan nya.
1.Sejarah.
      Minangkabau atau lebih singkatnya Minang adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun, masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak (bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri)
      Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang dan kabau. Nama itu dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang yang dikenal di dalam tambo. Dari tambo tersebut, konon pada suatu masa ada satu kerajaan asing (biasa ditafsirkan sebagai Majapahit) yang datang dari laut akan melakukan penaklukan. Untuk mencegah pertempuran, masyarakat setempat mengusulkan untuk mengadu kerbau. Pasukan asing tersebut menyetujui dan menyediakan seekor kerbau yang besar dan agresif, sedangkan masyarakat setempat menyediakan seekor anak kerbau yang lapar dengan diberikan pisau pada tanduknya. Dalam pertempuran, anak kerbau yang lapar itu menyangka kerbau besar tersebut adalah induknya. Maka anak kerbau itu langsung berlari mencari susu dan menanduk hingga mencabik-cabik perut kerbau besar tersebut. Kemenangan itu menginspirasikan masyarakat setempat memakai nama Minangkabau, yang berasal dari ucapan 'Manang kabau' (artinya menang kerbau). Nama Minangkabau juga digunakan untuk menyebut sebuah nagari, yaitu Nagari Minangkabau, yang terletak di kecamatan Sungayang, kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat.
Dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit, Nagarakretagama tahun 1365 M, juga telah ada menyebutkan nama Minangkabwa sebagai salah satu dari negeri Melayu yang ditaklukannya.
   Sedangkan nama "Minang" (kerajaan Minanga) itu sendiri juga telah disebutkan dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 682 Masehi dan berbahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu dinyatakan bahwa pendiri kerajaan Sriwijaya yang bernama Dapunta Hyang bertolak dari "Minānga" .... Beberapa ahli yang merujuk dari sumber prasasti itu menduga, kata baris ke-4 (...minānga) dan ke-5 (tāmvan....) sebenarnya tergabung, sehingga menjadi mināngatāmvan dan diterjemahkan dengan makna sungai kembar. Sungai kembar yang dimaksud diduga menunjuk kepada pertemuan (temu) dua sumber aliran Sungai Kampar, yaitu Sungai Kampar Kiri dan Sungai Kampar Kanan. Namun pendapat ini dibantah oleh Casparis, yang membuktikan bahwa "tāmvan" tidak ada hubungannya dengan "temu", karena kata temu dan muara juga dijumpai pada prasasti-prasasti peninggalan zaman Sriwijaya yang lainnya.Oleh karena itu kata Minanga berdiri sendiri dan identik dengan penyebutan Minang itu sendiri. 

2.Adat Dan Budaya
    Adat dan budaya Minangkabau bercorakkan keibuan (matrilineal), dimana pihak perempuan bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan. Menurut tambo, sistem adat Minangkabau pertama kali dicetuskan oleh dua orang bersaudara, Datuk Perpatih Nan Sebatang dan Datuk Ketumanggungan. Datuk Perpatih mewariskan sistem adat Bodi Caniago yang demokratis, sedangkan Datuk Ketumanggungan mewariskan sistem adat Koto Piliang yang aristokratis. Dalam perjalanannya, dua sistem adat yang dikenal dengan kelarasan ini saling isi mengisi dan membentuk sistem masyarakat Minangkabau.
Dalam masyarakat Minangkabau, ada tiga pilar yang membangun dan menjaga keutuhan budaya serta adat istiadat. Mereka adalah alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak, yang dikenal dengan istilah Tali nan Tigo Sapilin. Ketiganya saling melengkapi dan bahu membahu dalam posisi yang sama tingginya. Dalam masyarakat Minangkabau yang demokratis dan egaliter, semua urusan masyarakat dimusyawarahkan oleh ketiga unsur itu secara mufakat.

Sumber : www.wikipedia.org




Monday, October 17, 2011

Realisasi e-KTP Penduduk Indonesia

  Saat ini,Pemerintah Indonesia dibawah naungan mentri dalam negri,yaitu Bapak Gamawan Fauzi tengah merealisasi kan e-KTP untuk penduduk Indonesia.
Kartu identitas elektronik ini telah banyak digunakan di negara-negara di Eropa antara lain Austria, Belgia, Estonia, Italia, Finlandia, Serbia, Spanyol dan Swedia, di Timur Tengah yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Maroko, dan di Asia yaitu India dan China. Mendagri Gamawan Fauzi membeberkan keunggulan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang akan diterapkan di Indonesia, dibandingkan dengan e-KTP yang diterapkan di RRC dan India. Gamawan menyebut, e-KTP di Indonesia lebih komprehensif. Di RRC, Kartu e-ID tidak dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-ID hanya dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang terbatas. Sedang di India, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data kependudukan adalah sistem UID (unique Identification), yang di Indonesia namanya NIK (Nomor Induk Kependudukan).
     e-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.
Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup.Di RRC, Kartu e-ID tidak dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-ID hanya dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang terbatas. Sedang di India, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data kependudukan adalah sistem UID (unique Identification), yang di Indonesia namanya NIK (Nomor Induk Kependudukan).
“UID diterbitkan melalui register pada 68 titik pelayanan, sedangkan program KTP elektronik di Indonesia akan dilaksanakan di 6.214 kecamatan,” ujar Gamawan.penerapan e-KTP akan berada diseluruh Indonesia, meliputi 2348 kecamatan dan 197 kabupaten/kota dan ditahun 2012 berada di 3886 di kecamatan dan 300 di kabupaten/kota.
 Alasan pemerintah memilih e-KTP untuk pengganti KTP konvensional yang lama yang memunngkinkan seseorang memiliki lebih dari satu KTP.Hal ini juga tidak luput dari para petugas atau oknum oknum pemerintah yang memuluskan dalam mengeluarkan KTP konvensional tersebut. Biasa nya tujuannya adalah untuk menghindari pajak,mengamanakan Korupsi,dan juga menyembunyikan identitas diri yang biasa digunakan oleh para teroris akhir-akhir ini yang banyak bermuncunlan dengan nama yang berbeda-beda tapi orang nya hanya satu.Mudah-mudahan ditahun 2012, e-KTP sudah bisa terealisasikan seluruhnya kepada Masayarakat Indonesia.
   

sumber http://www.e-ktp.com/

Wednesday, October 12, 2011

Pertumbuhan Penduduk Indonesia

      Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2011 telah bertambah menjadi 241 juta jiwa lebih, demikian ikatakan Sekretaris Utama BKKBN Sudibyo Alimoeso, di Jakarta,.Sudibyo menjelaskan, berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Ia menjelaskan, jika laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun maka setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per tahun.
  Ini tentu menjadi problem tersendiri bagi pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak, dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi tentu saja membutuhkan lapangan pekerjan yang banyak agar tidak terjadi nya penggangguran.tapi yang hasil nya yang kita liat sekarang justru malah sebalik nya.Angka penggangguran Indonesia juga tinggi seiiring dengan angka pertumbuhan penduduknya.

   Grafik 1 Jumlah penduduk Indonesia 1930 - 2010

     Jumlah penduduk merupakan modalitas bagi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Meskipun demikian, populasi penduduk yang tidak terkendali juga merupakan ancaman terbesar bagi lingkungan hidup di Indonesia dan bahkan dunia saat ini.  Jika populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai.  Prediksi PBB populasi dunia akan mencapai 9,3 milyar pada tahun 2050 dan 10,1 milyar pada tahun 2100. Tingginya laju pertumbuhan penduduk akan membawa dampak bagi penyediaan pangan, lahan pertanian, perumahan dan barang konsumsi lainnya.
Data sensus penduduk tahun 2010 menyatakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.556.363 jiwa, dengan komposisi 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.
  
     Sementara itu, komposisi distribusi penduduk Indonesia terlihat tidak seimbang. Mayoritas penduduk Indonesia terkonsentrasi di wilayah Barat Indonesia, yaitu di Pulau Jawa sebesar 58% dan Sumatera sebesar 21%. Namun, proporsi penduduk yang tinggal di wilayah timur Indonesia masih sangat sedikit, contohnya Papua yang hanya ditempati oleh 3% dari total penduduk Indonesia. Fakta lainnya menunjukkan tingkat urbanisasi penduduk yang demikian cepat menyebabkan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan meningkat pesat. Pada tahun 1990, persentase penduduk perkotaan baru mencapai 31% dari seluruh penduduk Indonesia. Pada tahun 2000 mencapai 42% dan diperkirakan pada tahun  2025 keadaan akan berbalik dimana 57% penduduk tinggal di perkotaan, dan sisanya sebesar 43% tinggal dipedesaan.  Sentralisasi pertumbuhan penduduk akan berdampak pada ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi, krisis pangan, pengurangan lahan pertanian, pencemaran, serta permasalahan sosial dan lingkungan lainnya.
Dalam rangka menekan laju pertumbuhan penduduk dan pemerataan penyebaran penduduk Pemerintah telah menetapkan beberapa kebijakan antara lain UU Nomor 23 tahun 2006 tentang  Administrasi Kependudukan dan UU Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut bertujuan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk dengan lingkungan hidup.
Indonesia dengan populasi penduduk nomor 4 terbesar di dunia memerlukan penanganan  dalam menekan laju pertambahan penduduk. Populasi penduduk yang terkendali akan memudahkan Indonesia dalam mengatasi permasalahan kependudukan seperti kesehatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan serta memudahkan dalam pelaksanaan program peningkatan kesejahteraan. Dengan kondisi penduduk yang mayoritasnya adalah penduduk usia produktif, diperlukan strategi penanganan yang tepat oleh pemerintah dalam memecahkan permasalahan pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk, antara lain:
a. Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk : dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
b. Pemerataan Persebaran Penduduk : dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mengurangi migrasi penduduk dari desa ke kota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
c. Mempercepat penyusunan grand design kependudukan yang ditargetkan selesai pada tahun 2011, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman terkait dengan penyelesaian permasalahan kependudukan baik di pusat maupun daerah.


Sumber : http://www.setkab.go.id
    



Biography Penulis

  Perkenalkan nama saya Jenno amran,saya kelahiran 1988 pada tanggal 1 Januari..hmmm ya bisa dibilang beruntung lah,karena tepat dilahirkan pada saat pergantian tahun. ( heheh Narsis ).. Saya berasal dari Padang,Sumatra Barat,.tepat nya sih gak di Padang padang banget,kalau Padang itu adalah ibu kota Sumatra Barat dan terletak di pesisir pantai. Kalau saya sih lebih dekat ke kota Bukittinggi,yang merupakan salah satu tujuan wisata di daerah Sumatra Barat,karena banyak menyimpan sejarah dan tempat-tempat rekreasi dan juga pemandangan nya juga gak kalah menarik nya.,
  Kacang, yaaa,,sebuah Nagari yang terletak di tepi danau Singkarak yang merupakan danau ke dua terbesar di Indonesia.disitulah aku dilahirkan 23 tahun yang silam,gak terasa waktu begitu cepat berlalu,
Saya dilahirkan dari  keluarga yang sederhana dengan tiga orang saudara. Dua perempuan dan satu orang laki-laki.Waktu SD kelas 1 Cawu 1.( waktu itu masih cawu ) Saya sudah dikeluarkan dari sekolah,dan pindah ke SD yang laen.yang kesekolah nya jalan kaki naik gunung sekitar setangah jam,soal nya jaman dulu belum banyak kendaraan seperti sekarang ini,.bayangkan saja,kalau pas mau berangkat sekolah tiba-tiba hujan.pasti langsung buru-buru cari pisau ., ( lohh kok hujan ambil pisau ) jangan salah sangka dulu.Pisau itu digunakan untuk mencari daun pisang ke kebun sebelah rumah.ya kayak memori daun pisang itu lah lagu nya pada saat dulu.Pada waktu SD saya sih gak pintar- pintar juga..ya paling kalau gak rangking 1 ya ranking 2 kalau gak ya 3. ( wiihh sombonggg ),tapi predikat itu gak bertahan lama,sampai datang seorang siswi pindahan dari luar kota.ternyata dia pintar banget.dari kelas 1 sampai mau pindah kesekolah saya waktu itu kira-kira kelas 5,dia selalu juara 1 dan juara umum disekolah asalnya.Semenjak itu gak pernah lagi merasakan gelar juara...hihihihi....
   Setelah lulus SD tahun 2000 langsung menuju SLTP terdekat,Pada saat di SMP saya dihadiahi sepeda sama my papa ( lebay hihihihi ).Sebuah sepeda yang sangat berarti,dengan itulah pergi sekolah pulang pergi karena jarak nya gak  terlalu jauh dari rumah,paling kalau pulang pergi sekitar 8 Km lah..heheh ( lumayan ).
tapi biasa nya gak tiap hari juga,kadang-kadang suka naik mobil yang ongkos nya cuma seratus rupiah..ya jaman dulu SMP seratus rupiah sangat berarti.udah bisa mengantarkan saya pulang kerumah setelah seharian sekolah.Saat kelas 3 SMP saya ditinggal oleh ayah saya,Setelah 1 bulan beliu berjuang melawan penyakit nya.ini adalah masa sulit bagi saya disaat saya masih membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah.Yaa begitulah namanya hidup,kadang tidak seperti yang kita inginkan,kita hanya bisa berjuang dan berusaha untuk mendapat kan ridho Allah SWT didunia dan di Akhirat. Setelah lulus SMP saya memutuskan masuk SMA karena letak sekolah nya tidak terlalu jauh dari rumah. Sempat sih ikut tes masuk di STM favorit,tapi karena tidak memenuhi kreteria penilain saya tidak lulus.Masa SMA saya lewati dengan berbagain kegiatan ekstra diluar jam sekolah,aktif di Pramuka,OSIS,basket ball,dll yang bersifat positif.Ya namanya juga jaman SMA suka nya masih huru hara sana sini,belum berfikir matang untuk masa depan,
  Setelah lulus SMA tahun 2006 ,saya juga pernah ikut tes masuk Kepolisian,..tapi kayak nya memang jalan menuju kesuksesan saya tidak disana,lewat dorongan yang kuat dari saudara dan Ibu saya,Saya memutuskan untuk pindah ke Jakarta pada awal tahun 2007..
  Saya jadi ingat kata abang saya " Hei Jen,Jangan jadi katak dalam tempurung , masa SD udah disini,SMP udah disini,SMA udah disini juga.Masa kuliah lu disini sini juga.kapan maju nya lu .didunia diluar itu lebih luas,gapaihlah cita-cita mu,kita semua mengusahakan dan selalu mendoakan yang terbaik buat kamu"..kata-kata itulah yang masih terngiang sampai saat sekarang ini..Saya tidak mau mengewakan keluarga dan Ibu saya yang telah berjuang untuk mengkuliahkan anaknya.Alhammdulillah pada tahun 2010 bulan November saya telah menyelesaikan program studi D3 disalah satu perguruan tinggi di Jakarta. dan saat ini saya sedang menjalani studi untuk ambil S1.ya mudah-mudahan semua nya lancar,. Dan bisa membahagiankan orang tua,keluarga semua orang disekitar saya.Tapi perjuangan belum selesai,masih panjang jalan dan rintangan yang harus dihadapi.Semoga diberikan kelancaran dan kemudahan di dunia dan diakhirat amin ya robbal alamin..Sukses buat kita semua.gak ada yang gak mungkin selagi kita mau berusaha,berusaha,berusaha lagi dan berdoa InsyaAllah kita akan sukses .,dan gak ada kata tidak bisa.hanya kita belum bisa,selagi masih punya niat dan kerja keras pasti semua itu dapat terlewati..

Thursday, October 6, 2011

Sejarah Piala Dunia , Indonesia Negara Asia Pertama



Ketika World Cup menggema di seluruh penjuru negeri, Ketika Piala Dunia membuat demam. Apakah anda tahu dalam Sejarah Piala Dunia, Indonesia lah negera pertama di Asia yang mengikuti ajang bergengsi dan berkelas itu. Tidak banyak yang tahu memang tentang sejarah ini, ternyata Indonesia adalah negara Asia pertama yang berlaga di ajang Piala Dunia, yaitu tepatnya pada Piala Dunia 1938 di Prancis. Waktu itu Indonesia memang belum merdeka, Karena masih dibawah kendali Belanda maka Indonesia mengusung nama Nederlandsche Indiesche atau Netherland East Indies atau Hindia Belanda. Para pemainnya adalah orang Indonesia yang bekerja di Eropa.
Panasnya keadaan di Eropa dan sulitnya transportasi ke Prancis secara tak langsung memberikan keuntungan. Jepang menolak hadir dan memberikan kesempatan bagi Hindia Belanda untuk tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Lalu Amerika Serikat yang jadi lawan berikutnya menyerah tanpa bertanding. Jadilah anak-anak Melayu ini melenggang ke Prancis.
Pengiriman kesebelasan Hindia Belanda bukannya tanpa hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI yang telah berdiri April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain mereka yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA. Pemain kesebelasan Hindia Belanda adalah mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda.
(Tim Hindia belanda itu menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA)

Pelatih

* Johannes Mastenbroek

Nama para pemain adalah :

* Bing Mo Heng (kiper)
* Herman Zommers
* Franz Meeng
* Isaac Pattiwael
* Frans Pede Hukom
* Hans Taihattu
* Pan Hong Tjien
* Jack Sammuels
* Suwarte Soedermandji
* Anwar Sutan
* Nawir yang juga bertindak sebagai kapten.

Melihat dari nama-namanya, tentu kita patut berbangga, karena selain orang-orang Belanda, orang Jawa, Ambon, Tionghoa dan pribumi lainnya pun diikutserakan dalam tim.
Mereka berangkat pada tanggal 18 Maret 1938 menggunakan Kapal MS Johan van Oldenbarnevelt dari Tandjong Priok, Batavia menuju Belanda. Tim Hindia-Belanda pun akhirnya tiba di Pelabuhan Rotterdam setelah terombang-ambing oleh badai petir selama 3 bulan. Untuk memulihkan kondisi fisik dan mental, mereka melakukan beberapa pertandingan ujicoba.




Para pemain Hindia-Belanda berbaris sebelum melawan tim tangguh Hongaria
Surat kabar Sin Po – yang uniknya selalu menyebut Tim NIVU dengan sebutan “Team Indonesia” – secara kontinyu melaporkan perjalanan NIVU ke Eropa. Sin Po edisi 26 Mei 1938 memberitakan van Bommel dari NIVU telah menghadap Menteri Urusan Tanah Jajahan yang akan menerima Tim Indonesia pada 31 Mei. Sin Po 27 Mei 1938 memberitakan hasil pertandingan Indonesia melawan HBS, skor 2-2.
Edisi 28 Mei 1938, dilaporkan bahwa Mo Heng (kiper) cedera sehingga diragukan bisa tampil di Prancis, juga bahwa Tim Indonesia menyaksikan pertandingan Liga Belanda antara Heracles melawan Feyenoord. Sin Po 2 Juni 1938 mewartakan, Indonesia menang atas klub Haarlem dengan skor 5-3.
Mereka bermain dengan formasi 2-2-6, sebuah strategi yang berorientasi menyerang. Strategi inilah yang telah mereka siapkan untuk melawan Hongaria, lawan pertama mereka, yang begitu dijagokan di Piala Dunia ini. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju Paris dengan kereta api diiringi oleh yel-yel dari sekelompok suporter, antara lain nyanyian “Kora kora, nee” yang mirip dengan nyanyian “Olé, olé, olé” yang populer sekarang ini adalah lagu K'naan - Wavin Flag

Tim Nasional Hindia-Belanda berbaris untuk mendengarkan lagu kebangsaan, sebelum memulai pertandingan mereka melawan Hongaria


Tim Nasional Hindia-Belanda berbaris untuk mendengarkan lagu kebangsaan, sebelum memulai pertandingan mereka melawan Hongaria
5 Juni 1938, pukul 17.00 waktu setempat, tibalah saatnya pertandingan antara Hongaria dan Hindia-Belanda. Pertandingan berlangsung di Vélodrome Municipal di kota Reims, 129 km dari Paris, dihadiri oleh sekitar 9000 penonton dan wartawan dari 27 negara berbeda. Konon, sebelum kickoff, para pemain Hindia-Belanda lupa melakukan kegiatan ritual mereka, seperti Mo sang kiper yang lupa menepuk-nepuk kedua tiang gawang, dan si midfielder kidal “Boedie,” yang melupakan kebiasaannya membulat-bulatkan rumput lapangan dengan jarinya terus menerus sampai berair, dan menghirupnya.dréMereka pun bermain dengan formasi menyerang 2-2-6, namun tak bisa berbuat banyak.
Baru 13 menit permainan berjalan, gawang Mo Heng sudah berhasil dibobol penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Disusul gol-gol lainnya di menit 15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0, namun dua gol lagi berhasil disarangkan pemain Hongaria ke gawang Hindia-Belanda yang menjadikan skor akhir 6-0. Sayangnya, ketika itu Piala Dunia menggunakan format knockout, dimana tim yang kalah otomatis tersingkir.
Piala Dunia tahun 1938 merupakan Piala Dunia terakhir menggunakan format ini. Andaikan saja menggunakan format grup, pastinya lebih banyak pertandingan yang dimainkan oleh Tim Hindia-Belanda, dan lebih besar kemungkinan menjadi juara grup, atau setidaknya memenangkan satu match saja. Alhasil, perjuangan Tim Hindia-Belanda berakhir begitu saja setelah digilas 6-0 oleh Hongaria, tim tangguh yang akhirnya menjadi Juara 2 setelah kalah 4-2 oleh Italia. Meskipun demikian, surat kabar Prancis Le Figaro memuji semangat juang kesebelasan Hindia-Belanda, The Sunday Times memuji fairplay mereka, dan pada edisi 7 Juni 1938, Sin Po menampilkan headline nan heroik: “Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah.

Sejarah Piala Dunia: Indonesia Negara Asia Pertama di Piala Dunia

Sejarah Piala Dunia
Boneka Mo HengFoto di atas diabadikan saat kedua tim, Hongaria dan Hindia-Belanda mendengarkan lagu kebangsaan mereka masing-masing. Tentunya saat itu bukan Indonesia Raya yang diperdengarkan, melainkan lagu kebangsaan Belanda yaitu “Het Wilhelmus.” Jika Anda perhatikan Mo Heng sang penjaga gawang, ia sedang menggendong sebuah boneka. Saya pertama kali mengira boneka itu nantinya diberikan kepada Tim Hongaria sebagai tukar-menukar suvenir, seperti pada pertandingan-pertandingan sepakbola yang kita saksikan di televisi selama ini, tetapi ternyata tidak. Di dalam buku “La grande histoire de la coupe du monde” dijelaskan bahwa boneka India yang digendong oleh Mo Heng nantinya akan digantung di jala gawang sebagai jimat. Namun apa daya, boneka itu digetarkan enam kali sepanjang pertandingan dan menjadikannya rekor satu-satunya keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia.
Pada babak penyisihan, Hindia Belanda langsung menghadapi tim tangguh, Hungaria, yang kemudian meraih posisi runner-up. Tak banyak informasi yang didapatkan mengenai pertandingan di Stadion Velodrome Municipale, Reims, 5 Juni 1938, tersebut.
Pada pertandingan yang disaksikan 9.000 penonton itu, Hindia Belanda tak mampu berbuat banyak dan terpaksa pulang lebih cepat setelah digilas 6-0.Meski belum menggunakan bendera Merah-Putih, inilah satu-satunya penampilan tim Melayu di Piala Dunia, hingga sekarang! Maka bolehlah kita berbangga diri sebagai anak jati Melayu yang mewakili asia di Piala Dunia untuk pertama kali dan tercatat dalam Sejarah Piala Dunia

Pengalaman pecah Kartu Keluarga (KK) DKI Jakarta bagi Kepala Keluarga baru (Update Kartu Keluarga Format Baru)

Selamat siang,mohon di baca sampai habis ya, karena ada informasi penting di akhir biar tidak salah dalam penyiapan dokumen. Hari in...