ANALISA
SISTEM PENJUALAN
PADA
OPTIK MUTIA
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Teori
Organisasi Umum 2
JENNO AMRAN
1A111305
Jurusan Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
Depok
2012
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikanya Makalah dengan
judul :”Analisa Sistem Penjualan Kacamata Pada Optik Mutia”,yang merupakan
salah satu syarat mata Kuliah Teori Organisasi Umum 2 jurusan Sistem Informasi
di Universitas Gunadarma.
Selama
menyelesaikan makalah ini,penulis telah banyak menerima
bimbingan,pengarahan,petunjuk,dan saran,serta fasilitas yang membantu hingga
akhir dari penulisan makalah ini.Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
- Bapak Dodi Arief selaku dosen mata kuliah
Teori Organisasi Umum 2
- Bapak
Eriko Ruslan selaku Kepala Toko Optik Mutia
- Orang
Tua, keluarga dan juga rekan-rekan yang telah membantu secara tidak
langsung.
- Semua
pihak yang terlibat dan membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari semua.Akhir kata penulis berharap semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya dan semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, 9 April
2012
Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Umum
Mata adalah salah satu
dari lima indera yang diberikan sejak lahir. Pekerjaan yang paling sederhana
dilakukan oleh mata adalah mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya apakah
terang atau gelap.
Penglihatan
yang baik adalah penglihatan yang dihasilkan dari suatu bayangan, dari suatu
objek yang diterima oleh retina yang ada di mata bagian belakang melalui suatu
sistem optik.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan
oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan
benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui
saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat
benda kepada mata
Saat
mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih
cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat
melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan
bayangan tepat di retina. Tetapi sering pada umumnya mata tidak
dipelihara dengan baik. Dalam hal ini kami ingin mencoba menganalisa sistem
yang sedang berjalan di Optik Mutia.
Optik Mutia merupakan
Optik yang menjual berbagai jenis kacamata. Optik Mutia juga melayani
konsultasi dan pemeriksaan kelainan mata.
Dalam pengolahan data pada sistem
pemeriksaan, konsultasi dan penjualannya masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Maka perlu upaya untuk peningkatan sistem ke arah yang
lebih baik. Untuk itu penulis mencoba mengambil judul : " Analisa Penjualan Kacamata Pada Optik Mutia".
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud
dari penulisan makalah sebagai berikut :
a. Sebagai wujud nyata riset yang dilakukan oleh
penulis.
b. Untuk menambah
wawasan bagi mahasiswa tentang sistem penjualan pada
sebuah perusahaan.
c. Mahasiswa dapat
mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang
proses pemeriksaan mata.
d. Mahasiswa dapat
mengetahui proses dan bebaga jenis kelainan mata.
1.3
Metode Penelitian
Metode atau teknik yang digunakan penulis dalam
penulisan makalah ini adalah menggunakan metode :
a. Observasi (pengamatan
langsung)
Menurut Hartono(2005:623), ”Observasi adalah penagamatan langsung suatu
kegiatan yang sedang dilakukan”.
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara langsung melihat kegiatan
yang dilakukan oleh pegawai.
b. Interview (Wawancara)
Interview adalah melakukan proses tanya jawab dengan seorang atau
beberapa narasumber ditempat atau lokasi objek penelitian dilakukan sesuai
dengan kebutuhan penulis.
c.
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis mengambil semua bentuk
karangan buku – buku yang ditunjuk sebagai referensi yang berhubungan dalam
penyusunan makalah ini untuk mempelajari data yang telah dirangkum.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1
Konsep Dasar
Sistem
Definisi
secara luas dari sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau
komponen-komponen atau sub-sub sistem yang saling berhubungan membentuk suatu
kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai.
Disini
penulis hanya mencantumkan beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian
sistem diantaranya :
Menurut Jerry Fitz Gerald, Arda F. Fitz Gerald dan Waren D. Stallings, Jr
yang dikutip dalam buku Analisa Desain
dan Sistem Informasi, Jogiyanto H.M, MBA, Akt , ph.D (2005,1), mendefinisikan
sebagai berikut :
“Suatu Sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu“ .
Menurut Norman L.Enger yang dikutip dalam buku Sistem Informasi Manajemen,
Tata Sutabri,S.Kom.,MM, (2005,9) mendefinisikan sebagai berikut :
“Menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas
kegiatan – kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan – tujuan perusahaan,
seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi”.
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo yang dikutip dalam buku Sistem Informasi
Manajemen, Tata Sutabri,S.Kom.,MM, (2005,9) mendefinisikan sebagai berikut :
“Menyatakan
bahwa suatu sistem terdiri atas objek – objek atau unsur – unsur atau komponen
– komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain”.
Menurut
Mc.Leod (1995) yang dikutip dalam
buku Analisis dan perancangan Sistem Informasi, Hanif Al Fatta, (2007,4)
mendefinisikan sebagai berikut :
“Sistem sebagai sekelompok elemen – elemen yang
terintegritas dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.”
Sedangkan
menurut Scott (1996) sistem terdiri
dari unsur – unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
A. Karakteristik Sistem
Model
umum sebuah system adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep
sebuah sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai
beberapa masukan dan keluaran. Selain itu pula sebuah system memiliki
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut
bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Komponen ( Components
)
Suatu system terdiri dari sejumlah
komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama
membentuk suatu kesatuan.
2. Batasan ( Boundary )
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau system dengan lingkungan
luarnya.
3.
Lingkungan
luar ( Environments )
Bentuk apapun
yang ada di
luar ruang lingkup
atau batasan sistem
yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut,
disebut dengan lingkungan luar sistem.
4. Penghubung
( Interface )
Sebagai media yang menghubungkan system dengan
subsistem yang lainnya disebut dengan penghubung system dan interface. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem
yang lainnya.
5. Masukan
( Input )
Energi yang dimasukan kedalam system disebut
masukan system, yang dapat berupa pemeliharaan dan sinyal.
6. Keluaran
( Output )
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem
yang lain.
7. Pengolah
( Procces )
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang
akan meribah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran
( Objective )
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
B. Klasifikasi Sistem
Sistem memiliki yang berbeda untuk semua kasus
yang terjadi yang ada di setiap system tersebut. Oleh karena itu system dapat
di klasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Sistem
Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, Sedangkan sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem
Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam. Sedangkan sistem buatan manusia
merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.
3. Sistem
Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang
beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan sistem yang bersifat
probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi,
karena mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem
Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
Pada
sistem terdapat siklus hidup sistem yang terdiri dari serangkaian tugas yang
erat mengikuti langkah – langkah pendekatan sistem. Daur ulang sistem terdiri
dari beberapa tahapan antara lain :
1.
Mengenali Adanya Kebutuhan
Sebelum segala
sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau masalah yang dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi karena adanya perkembangan
dari organisasi dan volume yang meningkat dari kapasitas system yang ada.
2.
Pembangunan Sistem
Suatu proses
atau seperangkat prosedur yang harus
diikuti untuk menganalisa
kebutuhan yang timbul dan membangun suatu
sistem untuk memenuhi kebutuhan.
3.
Pemasangan Sistem
Pemasangan
Sistem merupakan tahap yang paling penting dalam daur hidup sistem, dimana
peraliahan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan
sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan
sistem.
4.
Pengoperasian Sistem
Program
– program komputer dan prosedur – prosedur
pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat
statis., karena itu semua harus dipengaruhi atau diperbaiki.
5.
Sistem Menjadi Usang
Terjadinya sistem menjadi usang apabila
sistem tersebut sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru
perlu dibangun.
C.
Komponen
Sistem Informasi
Dalam sistem terdapat enam komponen sistem yaitu :
1.
Blok Masukan
Ialah
input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem, masukan (input) disini
berupa penangkapan data dan metode-metode yang dimasukkan kedalam sistem
informasi dsn menghasilkan suatu keadaan.
2.
Blok Model
Ialah
kombinasi dari prosedur, logika dan matematika uantuk memanipulasi data masukan
( input ) dan menghasilkan data keluaran yang diinginkan.
3.
Blok Keluaran
Ialah keluaran yang menghasilkan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang digunakan untuk semua tingkatan manajemen
serta pemakai sistem.
4.
Blok Teknologi
Terdiri
dari 3 (tiga) bagian yaitu brainware,
software dan hardware yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu
mengendalikan sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Organisasi basis data yang baik akan
menghasilkan informasi yang berkualitas dan berkapasitas menyimpan yang
efisien. Basis Data diakses dengan menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut dengan DBMS (Database Management
System).
6. Blok Kendali
Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat cepat diatasi.
Sebagai
suatu sistem, keenam blok tersebut masing – masing saling berinteraksi satu dengan
yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
D. Pengertian
Informasi
Informasi adalah sebuah istilah yang tidak
tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah,
data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan lain sebagainya.
Informasi diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh organisasi, sehingga
informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang
mendapat informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi
adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah diinterprestasikan untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem mengolah data menjadi
informasi atau lebih tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi
bentuk yang berguna bagi penerinmanya.
1. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung
dari tiga hal yaitu seperti yang akan dijelaskan dibawah ini :
a. Akurat ( Accurate )
Akurat bagi informasi berarti harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan
tidak biasa atau menyesatkan.
b. Tepat
Waktu ( Timelines )
Yang dimaksud dengan tepat pada waktunya
adalah informasi yang akan datang pada penerimanya tidak boleh terlambat.
b. Relevan ( Relevance )
Relevan
berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
2. Nilai Informasi
Nilai dari
informasi ditentukan dari
dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi yang bernilai
bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi merupakan
hal yang sangat penting bagi manajemen didalam
pengambilan keputusan informasi dapat diperoleh dari data sistem informasi ( information system ).
2.2.1. Peralatan Pendukung (Tools System)
Untuk
merancang suatu sistem informasi yang baik itu, selain berskala besar maupun
sistem berskala kecil memerlukan peralatan pendukung yang akan digunakan untuk
pembuatan sistemnya.
BAB
III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1 Umum
Orang kota bisa dibilang memiliki resiko lebih tinggi
memiliki cacat mata dibanding orang yang ada di desa. Faktanya adalah bahwa
kebanyakan orang di kota menghabiskan banyak waktu bekerja atau berada di
tempat yang jarak pandang yang tidak jauh. Contoh aktifitasnya adalah seperti
bekerja di depan komputer, membaca buku, bekerja di dalam ruangan tertutup yang
sempit. Untuk itu seseorang harus memperhatikan kesehatan matanya dengan
menjaga keseimbangan jarak pandang kita antara yang jauh dan yang dekat.
Ada beberapa cacat mata yang umum ditemui yaitu:
a. Rabun jauh
Satu jenis cacat mata yang penglihatannya tampak
buram jika melihat benda-benda jauh.
Saat melihat benda jauh, bayangan jatuh di depan
retina. Oleh suatu mekanisme yang otonom dan terintegrasi yang melibatkan
sistem saraf sensoris, motoris, dan otot serta struktur mata lainnya, keadaan
ini dikompensasi dengan mengurangi kecembungan lensa.
b. Rabun dekat
Kurang jelas penglihatan jika melihat dari jarak
dekat; hipermetropia. Dengan berkurangnya kemampuan mata untuk fokus pada jarak
dekat seperti membaca karena usia yang mulai menua.
c. Silinder
Mata menjadi silinder disebabkan kelengkungan
kornea yang tidak rata penyakit ini tidak dapat disembuhkan kecuali dengan
operasi dan dapat diringankan dengan kacamata.
Telah dijelaskan
fungsi mata sangat penting bagi kehidupan. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk
deteksi dan penanganan dini. Cara yang paling umum digunakan untuk mengatasi
hal ini adalah dengan menggunakan kacamata. Setidaknya itu penjelasan dari
optikan ketika berencana membeli kacamata
3.2 Tinjauan Perusahaan
Optik
Mutia yang terletak di Jl.Margasatwa No.17 Pondok Labu Jakarta Selatan ini
merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang penjualan frame
dan kacamata beresep.Lokasi Optik Mutia sangat strategis yaitu pertemuan dua
jalan utama dari arah Ragunan dan dari arah Gandul.Dengan ini tentunya akses
dari para calon pasien tentu lebih mudah dan ini sangat menguntungkan ke
penjualan Optik Mutia sendiri.
3.2.1 Sejarah
Perusahaan
Optik Mutia
berdiri pada tahun 14 Juni 2001 yang
diprakarsai oleh Eriko Ruslan,RO. Tujuannya untuk mengamalkan ilmu yang telah
diperolehnya setelah lulus kuliah DIII di
Akademi Refraksi Optical.Secara resmi Optik Mutia diresmikan pada
tanggal 21 Juni 2001 ditandakan dengan acara syukuran yang mengundang ulama
beserta RT setempat.Tahun pertama setelah dilantik frame yang dijual di Optik
Mutia masih diambil dari sales karena
masih melihat permintaan konsumen.Setelah melihat perkembangan yang dialami
barulah Optik Mutia mengambil frame langsung ke distributor.Dari awal berdiri
sampai sekarang Optik Mutia mengalami renovasi interior sebanyak satu kali
untuk meningkatkan penjualan.Semakin meningkatnya kemajuan teknologi alat-alat
pendukung Optik Mutia juga mulai dilengkapi mulai dari komputer untuk
pemeriksaan,lensmeter, dan alat untuk
mencuci kacamata.Barang yang diperjual belikan di Optik Mutia tidak hanya
sebatas kaca mata saja tetapi juga menyediakan asesoris-asesoris yang secara
tidak langsung berhubungan dengan kacamata.
3.2.2
Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur organsisi adalah pengembangan
secara grafik struktur kerja dari suatu organisasi,selain itu juga dengan adanya
sturuktur organisasi ini dapat memberikan ketegasan dalam hal batas wewenang
serta tanggung jawab kepada masing-masing anggota yang ditugaskan ini maka
mereka akan dapat menunaikan tugasnya dengan baik.
Secara garis besar struktur organisasi Optik
Mutia dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar III.1
Struktur
Organisasi Optik Mutia
Sedangkan tugas dan fungsi dari
masing-masing bagan struktur organisasi dari Optik Mutia tersebut yaitu :
1.
Pemilik atau Kepala Toko
Pemilik
merupakan top manajemen yang membuat keputusan akhir dari kebijaksanaan serta
tanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang ada pada Optik Mutia. Tugas
pemilik perusahaan optik mutia adalah sebagai penanggung jawab terhadap
perkembangan perusahaan serta sebagai
pengambil keputusan dan kebijaksanaan perusahaan.
2.
Kasir
Kasir adalah orang
menjalankan sistem ini. Mengelola segala sesuatu yang
berhubungan dengan administrasi seperti pembelian dan penjualan.Juga
melakukan pencatatan laporan setiap bulannya.
3.
Bagian Pemeriksaan
Bagian ini memiliki tanggung
jawab terhadap pemeriksaan mata costumer.Pemeriksaan
dilakukan dengan komputer dan manual agar mendapatkan data yang akurat tentang
mata costumer.
4.
Bagian Order Barang
Bagian order
barang menerima perintah dari kasir untuk melakukan pengorderan lensa yang akan
dipasangkan ke bingkai kacamata.
3.3 Prosedur
Sistem Berjalan
Suatu
prosedur memberikan instruksi terperinci untuk pelaksanaan serangkaian kegiatan
yang terjadi secara teratur, instruksi itu mengarah pada karyawan dalam
organisasi untuk pelaksanaan tugas dan membantu untuk menjamin pendekatan yang
konsisten pada situasi tertentu.
Ada lima proses didalam
sistem penjualan kacamata beresep di Optik Mutia.Kelima prosedur itu adalah :
1.
Proses pemesanan
Customers
datang ke bagian kasir untuk konsultasi masalah mata yang dialami oleh Customer.Setelah itu kasir memberikan
formulir pemesanan kepada costumer untuk diisi.setelah data diisi semua
costumer menyerahkan kembali kebagian kasir untuk dicek data yang
diisikan.Setelah itu melakukan pemeriksaan mata di ruang periksa.
2. Proses
pemeriksaan
Bagian
pemeriksa menerima Formulir Pemesanan yang diserahkan oleh bagian kasir.Setelah
itu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan komputer dan manual agar data yang
didapat akurat.Setelah diperiksa, bagian pemeriksaan ( Refractionist Optisien ) mengeluarkan form hasil pemeriksaan mata
Customer.Hasil pemeriksaanya
diserahkan kebagian untuk melakukan pembayaran pemesanan lensa.Setelah itu
kedua data ini diarsipkan oleh bagian.
3.
Proses pembayaran
Customer memilih frame yang tersedia di Optik Mutia untuk dipasangi
lensa sesuai dengan hasil pemeriksaan.Costumer
melakukan pembayaran sesuai dengan biaya yang telah disepakat. Kemudian kasir
membuatkan nota kontan dua rangkap
berdasarkan hasil pemeriksaan dan form pemesanan tadi..,rangkap pertama
berwarna putih diserahkan kepada costumer
sebagai bukti pengambilan kacamata pada
tanggal yang ditentukan.Rangkap kedua berwarna kuning disimpan oleh bagian
kasir.Kemudian kasir membuat Daftar Pemesanan Lensa untuk diserahkan kebagian
order yang akan dibawa ke labotarium dengan frame kacamata yang telah dipilih
oleh costumer.Berikutnya bagian order menyerahkan Daftar pemesanan Lensa yang
telah ditandatangani oleh lab bersama kacamata yang telah terpasang lensa
sesuai ukuran.kemudian kasir mengarsipkan Daftar Pemesanan Lensa yang telah
ditandatangani oleh labotarium tersebut.
4.
Proses pengambilan
Costumer
datang sesuai tanggal yang dijanjikan.Kasir meminta nota kontan putih untuk dicocokkan
dengan data dengan arsip yang ada..Kasir menyerahkan kacamata kepada costumer sekaligus membuatkan kartu Hasil Pemeriksaan yang bisa digunakan jika costumer melakukan servis dengan membawa
kartu ini akan mendapatkan layanan gratis.
5.
Proses pembuatan laporan
Kasir
akan mengambil setiap bulan data dari Nota Kontan Putih yang merupakan data
pembayaran costumer untuk dibuatkan
laporan data penjualan perbulan yang akan diserahkan kepada kepala toko.
3.4
Permasalahan Pokok
Permasalahan yang penulis amati pada Optik Mutia
antara lain :
a. Semua
proses yang ada pada Optik Mutia tersebut masih mengugunakan sistem
manual.Walaupun laporan sudah menggunakan komputer,tetapi hanya sebatas
melibatkan program Microsoft Word dan Exel saja.
b. Sistem
penyimpanan dokumen pada Optik Mutia ini masih kurang baik.Sehingga menyebabkan
ada beberapa dokumen yang hilang.
3.5 Alternatif
Pemecahan Masalah
Penulis
menyarankan beberapa alternatif pemecahan masalah untuk Optik Mutia, yaitu :
a.
Sebaiknya
Optik Mutia menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga pancatatan
dan pengolahan setiap transaksi Optik Mutia menjadi lebih mudah dan cepat.
b.
Dokumen-dokumen sebaiknya disimpan secara rapi
pada suatu tempat khusus untuk penyimpanan sehingga memudahkan pencarian jika sewaktu-waktu
dokumen tersebut diperlukan lagi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penjelasan mengenai sistem
penjualan kacamata di Optik Mutia penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Sebaiknya toko Optik Mutia menggunakan sistem
yang lebih spesifikasi agar dalam pencatatan dan pengolahan laporan keuangan lebih
rapih dan teratur. Dengan sistem penggunaan database, diharapkan kinerja
karyawan akan menjadi lebih baik.
2.
Meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, agar
pelanggan lebih puas dan akan datang kembali.
3.
Penulis juga menyarankan agar pencatatan
transaksi keuangan pada buku kas mengikuti aturan pencatatan akuntansi yang
baik sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan setiap bulannya, atau setiap
tahunnya.
4.
Dokumen-dokumen sebaiknya disimpan secara rapi
pada suatu tempat khusus sehingga memudahkan pencarian jika sewaktu-waktu
dokumen tersebut diperlukan lagi
5.
Sebaiknya para karyawan diberi bimbingan dan
pelatihan keterampilan setiap bulannya, hal ini sangat penting dalam melayani
pelanggan
4.2 Saran
Setelah selesai penulisan makalah
ini, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang sesuai dengan kemampuan
dan disiplin ilmu yang penulis miliki. Adapun beberapa saran yang akan
disampaikan penulis adalah sebagai berikut :
1.
Pembangunan
sistem baru perlu dilakukan secepat mungkin jika keberadaan akan sistem
tersebut memang sudah diperlukan.
2.
Perancangan
sebuah sistem informasi yang menggunakan komputer perlu diadakan pelatihan
personil yang ada dan tertib di dalam sistem tersebut.
3.
Pengetahuan
komputer pada sebuah sistem informasi diadakan pengamanan yang meliputi back up data dan penggunaan password.
4.
Penggunaan
teknik komputer terbaru dapat menjadi alternatif pilihan untuk diterapan pada
sebuah sistem informasi yang baru.
5.
Pemeliharan
secara berkala terhadap hardware dan software perlu dilakukan apabila telah
menggunakan sistem komputerisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono,Jogiyanto.2005.Analisis
& Desain Sistem Informasi:pendekatan terstruktur
teori dan praktek aplikasi bisnis.Edisi
III.Yogyakarta:Andi
Gordon, B. Davis.2002. Kerangka dasar
sistem informasi manajemen. Bagian I : Pengantar. PPM ( PT. PUSTAKA BINAMAN
RESSINDO ) Jakarta.
HM. Jogiyanto. 2005.Analisa dan Desain Sistem
Informasi Manajemen.Edisi ketiga.Andi Yogyakarta.
Sutabari, Tata,S.Kom.2005. Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta